Pintu Ditutup! Korea Utara Batalkan Rencana Buka Resor Pantai Wonsan Kalma untuk Turis Asing

Jakarta, TEMPO.CO - Kabar mengejutkan datang dari Korea Utara! Hanya beberapa minggu setelah pemerintah secara gencar mempromosikan Wonsan Kalma, sebuah resor pantai baru yang terletak di pesisir timur negara tersebut, sebagai destinasi wisata dan budaya kelas dunia, kini akses untuk turis asing dilarang.
Wonsan Kalma, yang diharapkan menjadi daya tarik utama bagi wisatawan, menawarkan pemandangan pantai yang indah, fasilitas modern, dan pengalaman budaya yang unik. Pemerintah Korea Utara telah menginvestasikan sumber daya yang signifikan untuk mengembangkan resor ini, dengan tujuan membuka diri terhadap pariwisata internasional dan meningkatkan pendapatan negara.
Namun, keputusan tiba-tiba ini menimbulkan pertanyaan besar. Hingga saat ini, belum ada penjelasan resmi dari pemerintah Korea Utara mengenai alasan di balik pembatalan rencana pembukaan resor untuk turis asing. Spekulasi mulai bermunculan, mulai dari kekhawatiran keamanan hingga perubahan prioritas kebijakan internal.
Mengapa Korea Utara Sulit Membuka Diri?
Korea Utara dikenal dengan kebijakan isolasi yang ketat. Meskipun ada upaya terbatas untuk membuka diri terhadap dunia luar melalui pariwisata, kontrol yang ketat tetap diberlakukan. Turis biasanya hanya diperbolehkan mengunjungi lokasi-lokasi yang telah ditentukan sebelumnya dan selalu didampingi oleh pemandu wisata.
Pembatalan rencana pembukaan Wonsan Kalma ini semakin memperkuat persepsi bahwa Korea Utara masih menghadapi tantangan signifikan dalam membuka diri terhadap pariwisata internasional. Faktor-faktor seperti ketegangan geopolitik, sanksi ekonomi, dan kekhawatiran internal kemungkinan besar memainkan peran penting dalam keputusan ini.
Dampak pada Industri Pariwisata Korea Utara
Pariwisata adalah salah satu sumber pendapatan yang potensial bagi Korea Utara. Meskipun jumlah wisatawan yang berkunjung masih relatif kecil dibandingkan dengan negara-negara tetangga, industri ini memiliki potensi untuk berkembang pesat jika kebijakan yang mendukung dapat diterapkan.
Pembatalan pembukaan Wonsan Kalma tentu saja menjadi pukulan bagi industri pariwisata Korea Utara. Selain kehilangan potensi pendapatan, keputusan ini juga merusak citra negara sebagai destinasi wisata yang terbuka dan ramah.
Apa yang Akan Terjadi Selanjutnya?
Masa depan pariwisata di Korea Utara masih belum pasti. Pemerintah perlu memberikan penjelasan yang jelas mengenai alasan pembatalan rencana pembukaan Wonsan Kalma dan langkah-langkah yang akan diambil untuk memulihkan kepercayaan wisatawan asing. Mungkin ada penundaan sementara, atau bahkan perubahan strategi yang lebih mendasar.
Bagi para penggemar wisata unik dan petualangan, Korea Utara tetap menjadi destinasi yang menarik, meskipun aksesnya terbatas. Namun, pembatalan ini menjadi pengingat bahwa perjalanan ke Korea Utara selalu disertai dengan ketidakpastian dan perubahan kebijakan yang mendadak.