Influencer & Affiliate Marketer Wajib Bayar Pajak? Pakar Sarankan Kebijakan Baru!

Influencer dan affiliate marketer semakin meroket di Malaysia! Tapi, tahukah Anda, banyak dari penghasilan mereka yang belum dikenakan pajak? Pengamat ekonomi menyarankan pemerintah untuk segera menindaklanjuti dengan kebijakan pajak yang tepat sasaran. Artikel ini membahas tuntas potensi regulasi pajak untuk influencer dan affiliate marketer, dampaknya bagi bisnis, dan bagaimana cara menghadapinya.
Pertumbuhan Ekonomi Kreatif yang Pesat
Industri content creator, influencer, dan affiliate marketer di Malaysia mengalami pertumbuhan yang luar biasa dalam beberapa tahun terakhir. Platform media sosial seperti Instagram, TikTok, dan YouTube menjadi lahan subur bagi para kreator untuk menghasilkan pendapatan. Namun, sayangnya, sistem perpajakan kita saat ini belum sepenuhnya mengakomodasi model bisnis baru ini.
Kesenjangan Pajak yang Perlu Diatasi
Banyak influencer dan affiliate marketer yang pendapatannya signifikan, bahkan melampaui penghasilan karyawan kantoran biasa. Ironisnya, sebagian besar dari mereka belum membayar pajak atas penghasilan tersebut. Hal ini menimbulkan kesenjangan antara wajib pajak yang menjalankan bisnis konvensional dengan mereka yang berprofesi di bidang ekonomi kreatif.
Saran dari Pengamat Ekonomi
Menurut pengamat ekonomi, pemerintah perlu segera menyusun regulasi pajak yang jelas dan terukur untuk influencer dan affiliate marketer. Beberapa opsi yang bisa dipertimbangkan antara lain:
- Pajak Penghasilan (PPh): Mirip dengan sistem pajak yang berlaku untuk bisnis lainnya, influencer dan affiliate marketer dikenakan PPh atas penghasilan mereka.
- Pajak Pertambahan Nilai (PPN): Jika transaksi yang dilakukan melibatkan penjualan barang atau jasa, maka dikenakan PPN.
- Pajak Final: Tarif pajak yang lebih rendah dibandingkan PPh biasa, dengan cakupan yang lebih sederhana.
Tantangan dalam Implementasi
Tentu saja, implementasi kebijakan pajak untuk influencer dan affiliate marketer tidak akan mudah. Ada beberapa tantangan yang perlu diatasi, antara lain:
- Definisi yang Jelas: Perlu ada definisi yang jelas mengenai siapa saja yang termasuk dalam kategori influencer dan affiliate marketer.
- Penghitungan Penghasilan: Bagaimana cara menghitung penghasilan influencer dan affiliate marketer yang beragam (misalnya, dari iklan, endorsement, komisi, dll.)?
- Penegakan Hukum: Bagaimana cara memastikan kepatuhan influencer dan affiliate marketer terhadap peraturan pajak?
Dampak bagi Bisnis dan Kreator
Kebijakan pajak yang tepat dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian negara. Selain meningkatkan penerimaan negara, kebijakan ini juga dapat menciptakan lapangan kerja baru dan mendorong pertumbuhan industri ekonomi kreatif. Namun, penting untuk memastikan bahwa kebijakan tersebut tidak memberatkan influencer dan affiliate marketer, sehingga mereka tetap dapat berkarya dan memberikan nilai tambah bagi masyarakat.
Kesimpulan
Regulasi pajak untuk influencer dan affiliate marketer adalah keniscayaan. Pemerintah perlu segera menindaklanjuti dengan kebijakan yang adil, jelas, dan terukur. Dengan begitu, sektor ekonomi kreatif dapat berkembang secara berkelanjutan dan memberikan kontribusi yang signifikan bagi perekonomian Malaysia.