Kontroversi Kembali Datang: Majalah Maxim Dituding Body-Shaming dengan Daftar 'Wanita Paling Tidak Seksi'

2025-08-19
Kontroversi Kembali Datang: Majalah Maxim Dituding Body-Shaming dengan Daftar 'Wanita Paling Tidak Seksi'
Wolipop

**Daftar 'Wanita Paling Tidak Seksi' Kembali Mengguncang Media Sosial** Nama majalah Maxim kembali menjadi perbincangan hangat di dunia maya, namun kali ini bukan karena konten glamor yang biasa mereka sajikan. Daftar lawas mereka yang berjudul 'Unsexiest Women Alive' (Wanita Paling Tidak Seksi) kembali viral, memicu badai kritik dan kontroversi di berbagai platform media sosial. Daftar yang dibuat beberapa tahun lalu ini menampilkan sejumlah perempuan yang dianggap tidak memenuhi standar kecantikan yang ditetapkan oleh majalah tersebut. Namun, alih-alih dianggap sebagai lelucon atau hiburan, daftar ini justru menuai kecaman keras dari berbagai kalangan. Body-Shaming dan Standar Kecantikan Diskriminatif Banyak warganet mengecam daftar tersebut sebagai bentuk body-shaming yang kejam dan tidak berempati. Mereka berpendapat bahwa daftar ini tidak hanya merendahkan perempuan yang terdaftar, tetapi juga mempromosikan standar kecantikan yang tidak realistis dan diskriminatif. "Ini sangat tidak pantas! Bagaimana bisa sebuah majalah ternama seperti Maxim mempublikasikan daftar seperti ini? Ini jelas-jelas body-shaming dan merendahkan perempuan," tulis seorang warganet di Twitter. Kritik juga menyoroti bagaimana daftar ini memperkuat stereotip negatif tentang perempuan dan mempromosikan gagasan bahwa nilai seorang perempuan hanya ditentukan oleh penampilannya. Dampak Negatif pada Citra Diri Para ahli psikologi dan aktivis perempuan juga angkat bicara mengenai dampak negatif daftar ini terhadap citra diri dan kepercayaan diri perempuan, terutama di kalangan generasi muda. Mereka memperingatkan bahwa paparan terhadap konten seperti ini dapat menyebabkan perasaan rendah diri, kecemasan, dan bahkan gangguan makan. "Anak-anak muda sangat rentan terhadap tekanan sosial dan standar kecantikan yang tidak realistis. Daftar seperti ini dapat memperburuk masalah citra diri dan menyebabkan mereka merasa tidak cukup baik," kata seorang psikolog klinis. Perlunya Standar Kecantikan yang Inklusif Kontroversi ini kembali mengingatkan kita akan pentingnya mempromosikan standar kecantikan yang lebih inklusif dan beragam. Kita perlu mengakui bahwa kecantikan itu subjektif dan tidak ada satu definisi tunggal tentang kecantikan. Media massa memiliki tanggung jawab besar untuk menghindari konten yang dapat merendahkan atau menyinggung perempuan. Alih-alih mempromosikan standar kecantikan yang sempit, media seharusnya merayakan keberagaman bentuk tubuh dan fitur wajah. Tanggapan dari Maxim Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari pihak Maxim terkait kontroversi ini. Namun, tekanan dari publik dan media terus meningkat, memaksa majalah tersebut untuk segera memberikan tanggapan. Apakah Maxim akan meminta maaf dan menarik daftar tersebut? Atau apakah mereka akan membela keputusan mereka? Kita tunggu saja perkembangan selanjutnya.

Cadangan
Cadangan