Inovasi Kemasan Aktif MAP Politeknik Media Kreaatif: Tingkatkan Umur Simpan Tepung Talas Hingga Berbulan-bulan!

2025-06-04
Inovasi Kemasan Aktif MAP Politeknik Media Kreaatif: Tingkatkan Umur Simpan Tepung Talas Hingga Berbulan-bulan!
Kompas.com

Inovasi <a class="text-blue-700" href="/id-ID/search/Kemasan%20Aktif">Kemasan Aktif</a> MAP Politeknik Media Kreaatif: Tingkatkan Umur Simpan Tepung Talas Hingga Berbulan-bulan!

Tepung Talas Lebih Awet Berkat Teknologi Kemasan Aktif MAP

Jakarta, Indonesia – Politeknik Negeri Media Kreaatif (Polimedia) baru-baru ini memperkenalkan inovasi kemasan aktif berbasis Modified Atmosphere Packaging (MAP) yang menjanjikan perpanjangan signifikan pada masa simpan tepung talas. Diseminasi hasil penelitian ini dilakukan di Kelurahan Juhut, Banten pada Sabtu, 24 Mei 2025, dan mendapat sambutan hangat dari masyarakat setempat.

Apa Itu Teknologi Kemasan Aktif MAP?

MAP adalah teknologi pengemasan yang memodifikasi atmosfer di dalam kemasan untuk memperlambat proses pembusukan dan memperpanjang umur simpan produk. Dengan mengendalikan komposisi gas seperti oksigen, karbon dioksida, dan nitrogen, MAP dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme dan enzim yang menyebabkan kerusakan pada makanan. Kemasan aktif, lebih lanjut, dapat berinteraksi dengan produk dan lingkungannya untuk meningkatkan kualitas dan keamanan makanan.

Mengapa Tepung Talas Dipilih?

Tepung talas merupakan komoditas pertanian yang penting di Indonesia, namun seringkali menghadapi masalah umur simpan yang pendek. Setelah dipanen dan diolah menjadi tepung, tepung talas rentan terhadap kerusakan akibat serangan jamur dan mikroorganisme lain, sehingga membatasi potensi pasarnya. Penelitian Polimedia ini bertujuan untuk mengatasi masalah tersebut dan memberikan solusi inovatif bagi para petani dan pengusaha tepung talas.

Bagaimana Teknologi MAP Bekerja pada Tepung Talas?

Tim peneliti Polimedia mengembangkan kemasan MAP yang dirancang khusus untuk tepung talas. Kemasan ini menggunakan material yang memiliki permeabilitas gas terkontrol, memungkinkan penyesuaian komposisi gas di dalam kemasan. Melalui pengujian ekstensif, tim peneliti menemukan bahwa kombinasi gas tertentu dapat secara efektif menghambat pertumbuhan mikroorganisme dan menjaga kualitas tepung talas selama berbulan-bulan.

Dampak Positif Inovasi Ini

Langkah Selanjutnya

Polimedia berencana untuk terus mengembangkan teknologi kemasan aktif MAP untuk berbagai komoditas pertanian lainnya. Selain itu, mereka juga akan menjalin kerjasama dengan para petani dan pengusaha untuk mengimplementasikan teknologi ini secara luas dan memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia.

Diseminasi hasil penelitian ini merupakan langkah penting dalam mewujudkan ketahanan pangan dan meningkatkan nilai tambah produk pertanian Indonesia. Inovasi kemasan aktif MAP Polimedia diharapkan dapat menjadi solusi berkelanjutan untuk mengatasi masalah umur simpan dan membuka peluang baru bagi industri tepung talas.

Rekomendasi
Rekomendasi