Peringatan! 60% Bank di Indonesia Terkena Serangan Siber, BTN Tingkatkan Keamanan Digital dan SDM

Ancaman Siber Mengintai Industri Perbankan Indonesia
Kabar kurang mengenakkan datang dari sektor perbankan di Indonesia. Sebuah laporan terbaru mengungkapkan bahwa hingga 60% bank di Indonesia telah menjadi korban serangan siber. Angka ini menjadi lonceng peringatan bagi seluruh lembaga keuangan untuk meningkatkan kewaspadaan dan memperkuat sistem keamanan mereka.
BTN Merespons dengan Langkah Konkret
Menanggapi situasi ini, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) mengambil langkah proaktif untuk memperkuat pertahanan diri terhadap ancaman siber. BTN terus melakukan transformasi digital secara menyeluruh, dengan fokus utama pada peningkatan manajemen risiko siber yang berkelanjutan.
Penguatan Keamanan Teknologi
BTN menyadari bahwa teknologi adalah kunci untuk melawan serangan siber yang semakin canggih. Oleh karena itu, BTN terus berinvestasi dalam teknologi keamanan terbaru, termasuk:
- Sistem Deteksi Intrusi (IDS): Mendeteksi aktivitas mencurigakan dalam jaringan BTN.
- Firewall Generasi Baru: Melindungi jaringan BTN dari akses yang tidak sah.
- Enkripsi Data: Mengamankan data pelanggan dan informasi sensitif lainnya.
- Analisis Perilaku Pengguna (UEBA): Mengidentifikasi pola perilaku yang tidak biasa yang dapat mengindikasikan adanya ancaman.
Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM)
Keamanan siber bukan hanya tentang teknologi, tetapi juga tentang manusia. BTN menyadari pentingnya memiliki SDM yang kompeten dan terlatih dalam bidang keamanan siber. Oleh karena itu, BTN secara rutin mengadakan pelatihan dan sertifikasi keamanan siber bagi seluruh karyawan, terutama mereka yang terlibat dalam pengelolaan sistem informasi dan data.
Pendekatan Manajemen Risiko yang Holistik
BTN menerapkan pendekatan manajemen risiko yang holistik, yang mencakup identifikasi risiko, penilaian risiko, mitigasi risiko, dan pemantauan risiko secara berkelanjutan. BTN juga berkolaborasi dengan pihak-pihak eksternal, seperti lembaga pemerintah, penyedia jasa keamanan siber, dan lembaga penelitian, untuk mendapatkan informasi terbaru tentang ancaman siber dan praktik terbaik dalam manajemen risiko siber.
Pesan Penting bagi Nasabah
BTN menghimbau kepada seluruh nasabah untuk selalu berhati-hati terhadap potensi penipuan dan serangan siber. Beberapa tips yang dapat dilakukan nasabah antara lain:
- Jangan mudah percaya pada email atau pesan singkat yang mencurigakan.
- Jangan membagikan informasi pribadi atau keuangan Anda kepada siapapun melalui telepon atau media sosial.
- Selalu gunakan kata sandi yang kuat dan unik untuk setiap akun online Anda.
- Aktifkan otentikasi dua faktor (2FA) jika tersedia.
Kesimpulan
Serangan siber merupakan ancaman nyata bagi industri perbankan di Indonesia. BTN berkomitmen untuk terus meningkatkan keamanan digital dan SDM untuk melindungi nasabah dan aset perusahaan. Dengan langkah-langkah proaktif dan kesadaran yang tinggi, BTN berharap dapat meminimalkan risiko serangan siber dan memberikan layanan perbankan yang aman dan terpercaya.