Peringatan! Influencer Media Sosial Diduga Picu Lonjakan Perokok Pemula, Kemenkes Angkat Bicara

2025-06-02
Peringatan! Influencer Media Sosial Diduga Picu Lonjakan Perokok Pemula, Kemenkes Angkat Bicara
Ameera

Jakarta, REPUBLIKA.CO.ID – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI angkat bicara mengenai tren mengkhawatirkan peningkatan jumlah perokok pemula di Indonesia. Pihak Kemenkes menilai bahwa konten promosi rokok, terutama rokok elektronik (vape), yang masif beredar di berbagai platform media sosial, turut berperan dalam memicu lonjakan ini.

Dampak Konten Media Sosial
Kemenkes mengkhawatirkan, influencer media sosial yang seringkali mempromosikan produk rokok dan vape dengan gaya hidup yang menarik, telah berhasil menjaring perhatian generasi muda. Konten-konten tersebut seringkali menampilkan rokok dan vape sebagai sesuatu yang keren, modern, dan bahkan menyehatkan, padahal dampaknya sangat berbahaya bagi kesehatan.

“Kami melihat adanya korelasi antara maraknya konten promosi rokok di media sosial dengan peningkatan jumlah perokok pemula. Generasi muda sangat rentan terhadap pengaruh media sosial, dan mereka seringkali tidak menyadari risiko kesehatan yang sebenarnya,” ujar seorang pejabat dari Kemenkes dalam konferensi pers di Jakarta, baru-baru ini.

Rokok Elektron: Ancaman Tersembunyi
Kemenkes juga menyoroti bahaya rokok elektronik atau vape. Meskipun seringkali dianggap sebagai alternatif yang lebih aman daripada rokok konvensional, vape tetap mengandung zat-zat berbahaya yang dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk penyakit pernapasan, jantung, dan kanker.

“Vape seringkali dipasarkan sebagai produk yang ‘ramah’ atau ‘aman’, tetapi kenyataannya tidak demikian. Kandungan nikotin dalam vape sangat adiktif, dan dapat menyebabkan ketergantungan pada usia muda,” tegas pejabat tersebut.

Upaya Pencegahan dan Edukasi
Menanggapi tren ini, Kemenkes tengah merancang berbagai program pencegahan dan edukasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai bahaya merokok dan vape. Program-program tersebut akan melibatkan berbagai pihak, termasuk sekolah, organisasi masyarakat sipil, dan media massa.

“Kami akan terus berupaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai bahaya merokok dan vape, terutama di kalangan generasi muda. Kami juga akan memperketat pengawasan terhadap promosi rokok dan vape di media sosial,” lanjut pejabat tersebut.

Peran Keluarga dan Masyarakat
Selain upaya dari pemerintah, peran keluarga dan masyarakat juga sangat penting dalam mencegah anak-anak dan remaja untuk mulai merokok atau menggunakan vape. Orang tua diharapkan dapat memberikan contoh yang baik dan mendidik anak-anak mereka mengenai bahaya merokok dan vape.

“Keluarga adalah garda terdepan dalam mencegah anak-anak untuk mulai merokok atau menggunakan vape. Orang tua harus memberikan contoh yang baik dan mendidik anak-anak mereka mengenai bahaya merokok dan vape,” pesan pejabat Kemenkes.

Seruan untuk Bertindak
Kemenkes mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk bersama-sama mencegah tren peningkatan perokok pemula. Mari kita ciptakan lingkungan yang sehat dan bebas dari rokok dan vape, demi masa depan generasi muda Indonesia yang lebih baik.

(Reporter: Andi Wijaya)

Rekomendasi
Rekomendasi