Peringatan! Olahraga Rutin Tak Jamin Bebas Stroke: Ini Penyebab yang Perlu Diwaspadai

Jakarta, IDN Times – Dulu dikenal sebagai pemain sepak bola andal, Diki Hermawan (53) kini harus berjuang melawan stroke. Padahal, di masa mudanya, ia aktif bermain sepak bola bahkan sampai menjadi anggota tim profesional di Jakarta. Kisah Diki menjadi pengingat bahwa olahraga rutin, meski bermanfaat bagi kesehatan, tidak menjamin seseorang bebas dari risiko stroke.
Stroke adalah kondisi serius yang terjadi ketika pasokan darah ke otak terganggu, baik karena tersumbat (stroke iskemik) atau pecah (stroke hemoragik). Dampaknya bisa sangat merusak, mulai dari gangguan bicara, kelumpuhan, hingga kematian. Banyak yang mengira stroke hanya menyerang orang tua dengan riwayat penyakit tertentu. Namun, kasus Diki membuktikan bahwa stroke bisa mengintai siapa saja, bahkan mereka yang aktif berolahraga.
Mengapa Atlet atau Orang Aktif Berolahraga Bisa Terkena Stroke?
Lalu, apa yang menjadi pemicu stroke pada orang yang rutin berolahraga seperti Diki? Beberapa faktor berikut perlu diwaspadai:
- Intensitas Olahraga Berlebihan: Terlalu memaksakan diri saat berolahraga, terutama tanpa pemanasan dan pendinginan yang cukup, dapat meningkatkan tekanan darah secara drastis. Peningkatan tekanan darah mendadak ini bisa memicu pecahnya pembuluh darah otak, yang berujung pada stroke.
- Dehidrasi: Kehilangan cairan tubuh saat berolahraga, terutama jika tidak diganti dengan asupan air yang cukup, dapat menyebabkan dehidrasi. Dehidrasi dapat meningkatkan kekentalan darah, sehingga meningkatkan risiko pembentukan gumpalan darah yang bisa menyumbat pembuluh darah otak.
- Masalah Jantung yang Tidak Terdeteksi: Beberapa orang mungkin memiliki masalah jantung yang tidak terdeteksi, seperti fibrilasi atrium (aritmia jantung). Aktivitas fisik yang intens dapat memicu aritmia dan meningkatkan risiko pembentukan gumpalan darah yang bisa menyebabkan stroke.
- Faktor Risiko Lainnya: Faktor risiko stroke lainnya, seperti merokok, kolesterol tinggi, diabetes, dan riwayat keluarga stroke, tetap berperan meskipun seseorang aktif berolahraga.
Tips Mencegah Stroke, Meski Aktif Berolahraga
Mencegah stroke, termasuk bagi mereka yang aktif berolahraga, bisa dilakukan dengan:
- Berolahraga dengan Bijak: Tingkatkan intensitas olahraga secara bertahap. Jangan memaksakan diri. Selalu lakukan pemanasan dan pendinginan yang cukup.
- Jaga Hidrasi: Minum air yang cukup sebelum, selama, dan setelah berolahraga.
- Periksakan Kesehatan Secara Berkala: Lakukan pemeriksaan kesehatan rutin untuk mendeteksi dini masalah jantung atau faktor risiko stroke lainnya.
- Kelola Faktor Risiko: Jika memiliki faktor risiko stroke, seperti merokok atau diabetes, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
- Konsumsi Makanan Sehat: Perbanyak konsumsi buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian. Hindari makanan olahan, makanan cepat saji, dan minuman manis.
Kisah Diki Hermawan menjadi pelajaran berharga bagi kita semua. Olahraga memang penting untuk kesehatan, tetapi harus dilakukan dengan bijak dan disertai dengan gaya hidup sehat. Jangan lupa untuk selalu waspada terhadap faktor risiko stroke dan segera konsultasikan dengan dokter jika mengalami gejala yang mencurigakan.