Waspada! Literasi Keuangan Pelajar Rendah, Tergiur Judi Online di Platform Digital?

Jakarta, CNBCIndonesia - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat tingkat literasi keuangan di kalangan pelajar Indonesia masih tergolong rendah. Kondisi ini menjadi perhatian serius, terutama di tengah maraknya platform digital yang menawarkan berbagai investasi, termasuk yang berpotensi merugikan seperti judi online.
“Literasi keuangan pelajar masih di angka yang kurang menggembirakan. Mereka rentan terhadap penawaran investasi bodong dan, yang lebih mengkhawatirkan, tergiur untuk bermain judi online yang semakin mudah diakses melalui gawai,” ujar Ketua OJK, Mahendra Siregar, dalam sebuah forum diskusi di Jakarta, Rabu (15/11/2023).
Mengapa Literasi Keuangan Pelajar Rendah?
Beberapa faktor menjadi penyebab rendahnya literasi keuangan di kalangan pelajar. Kurangnya edukasi formal mengenai pengelolaan keuangan di sekolah menjadi salah satu pemicu utama. Kebanyakan pelajar hanya mendapatkan informasi tentang uang dari orang tua atau melalui media sosial yang seringkali memberikan informasi yang menyesatkan.
Selain itu, budaya konsumtif yang semakin kuat di kalangan remaja juga turut berkontribusi. Pelajar seringkali lebih fokus untuk membeli barang-barang yang sedang tren daripada belajar mengelola uang dengan bijak. Akibatnya, mereka cenderung berutang atau menghabiskan uang tanpa memikirkan masa depan.
Ancaman Judi Online: Jebakan yang Mengintai
Maraknya platform digital, khususnya media sosial, telah memudahkan akses pelajar terhadap judi online. Penawaran keuntungan instan dan kemudahan bermain menjadi daya tarik tersendiri bagi mereka yang kurang memiliki literasi keuangan. Padahal, judi online sangat berisiko dan dapat menyebabkan kerugian finansial yang besar, bahkan hingga merusak masa depan.
“Kita harus waspada terhadap bahaya judi online. Pelajar yang tergiur bermain judi online tidak hanya berpotensi kehilangan uang, tetapi juga berisiko mengalami masalah psikologis dan sosial,” tegas Mahendra Siregar.
Upaya Meningkatkan Literasi Keuangan Pelajar
OJK bersama berbagai pihak terus berupaya meningkatkan literasi keuangan di kalangan pelajar. Beberapa langkah yang telah dilakukan antara lain:
- Penyediaan Materi Edukasi: OJK menyediakan materi edukasi keuangan yang mudah dipahami dan disesuaikan dengan usia pelajar. Materi ini dapat diakses secara online maupun offline.
- Pelatihan Guru: OJK mengadakan pelatihan bagi guru mengenai literasi keuangan agar mereka dapat mengajarkan materi tersebut kepada siswa di sekolah.
- Kampanye Literasi Keuangan: OJK secara rutin menggelar kampanye literasi keuangan melalui berbagai media untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, khususnya pelajar, mengenai pentingnya pengelolaan keuangan yang baik.
- Kerjasama dengan Sekolah dan Universitas: OJK menjalin kerjasama dengan sekolah dan universitas untuk mengadakan seminar, workshop, dan kegiatan lain yang bertujuan meningkatkan literasi keuangan.
Pentingnya Peran Orang Tua dan Masyarakat
Selain upaya dari pemerintah dan lembaga terkait, peran orang tua dan masyarakat juga sangat penting dalam meningkatkan literasi keuangan pelajar. Orang tua perlu memberikan contoh yang baik dalam pengelolaan keuangan, mengajarkan anak-anak tentang pentingnya menabung dan berinvestasi, serta melarang mereka bermain judi online.
Masyarakat juga dapat berperan aktif dalam memberikan edukasi keuangan kepada pelajar melalui berbagai cara, seperti berbagi pengalaman, memberikan tips, atau menjadi mentor keuangan.
Dengan meningkatkan literasi keuangan sejak dini, diharapkan pelajar Indonesia dapat menjadi generasi yang cerdas, mandiri, dan terhindar dari jeratan judi online. Mari bersama-sama wujudkan generasi muda yang berdaya saing dan mampu mengelola keuangan dengan baik!