Sri Mulyani Sampaikan Laporan Kesiapan RAPBN 2026 kepada Prabowo: Fokus Pertumbuhan Ekonomi dan Stabilitas Fiskal
/data/photo/2025/07/22/687f9ac6ae7d9.jpg)
Sri Mulyani Sampaikan Laporan Kesiapan RAPBN 2026 kepada Prabowo: Fokus Pertumbuhan Ekonomi dan Stabilitas Fiskal
Jakarta, Indonesia – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati baru-baru ini menyampaikan laporan mengenai persiapan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) tahun 2026 kepada Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto. Pertemuan yang berlangsung di Istana Negara ini merupakan bagian dari serangkaian persiapan menjelang pidato kenegaraan yang akan disampaikan oleh Presiden pada tanggal 15 Agustus 2025 mendatang.
Laporan yang disampaikan Sri Mulyani mencakup gambaran komprehensif mengenai proyeksi ekonomi, prioritas belanja negara, serta strategi untuk menjaga stabilitas fiskal di tengah ketidakpastian global. Prabowo Subianto menyambut baik laporan tersebut dan menekankan pentingnya RAPBN yang responsif terhadap dinamika ekonomi dan kebutuhan masyarakat.
Fokus Utama RAPBN 2026
Dalam paparannya, Sri Mulyani menjelaskan bahwa RAPBN 2026 akan memprioritaskan beberapa hal penting, di antaranya:
- Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan: Pemerintah berupaya mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan melalui investasi di sektor-sektor strategis seperti infrastruktur, pendidikan, dan teknologi.
- Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia: Investasi dalam pendidikan dan pelatihan kerja akan ditingkatkan untuk menghasilkan tenaga kerja yang kompetitif dan berdaya saing global.
- Penguatan Stabilitas Fiskal: Pemerintah berkomitmen untuk menjaga stabilitas fiskal melalui pengelolaan anggaran yang prudent dan disiplin.
- Reformasi Struktural: Berbagai reformasi struktural akan terus dilakukan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pemerintahan serta menciptakan iklim usaha yang kondusif.
- Pengentasan Kemiskinan dan Ketimpangan: Program-program perlindungan sosial akan diperkuat untuk membantu masyarakat rentan dan mengurangi kesenjangan sosial.
Tantangan dan Peluang
Sri Mulyani juga menyoroti beberapa tantangan yang dihadapi dalam penyusunan RAPBN 2026, seperti risiko inflasi, fluktuasi nilai tukar rupiah, dan ketidakpastian ekonomi global. Namun demikian, ia optimis bahwa dengan langkah-langkah kebijakan yang tepat, Indonesia dapat mengatasi tantangan tersebut dan memanfaatkan peluang yang ada.
“Kami terus memantau perkembangan ekonomi global dan mengambil langkah-langkah antisipasi yang diperlukan untuk menjaga stabilitas ekonomi Indonesia,” ujar Sri Mulyani.
Dukungan Prabowo
Prabowo Subianto menyampaikan dukungannya terhadap upaya pemerintah dalam menyusun RAPBN 2026 yang berkualitas dan berpihak pada kepentingan rakyat. Ia menekankan pentingnya koordinasi dan komunikasi yang efektif antara pemerintah dan pemangku kepentingan terkait.
“RAPBN adalah instrumen penting untuk mencapai tujuan pembangunan nasional. Oleh karena itu, penyusunan RAPBN harus dilakukan secara transparan dan partisipatif,” tegas Prabowo.
Pertemuan antara Sri Mulyani dan Prabowo Subianto ini menunjukkan komitmen pemerintah dan berbagai pihak untuk bekerja sama dalam mewujudkan visi Indonesia yang maju, sejahtera, dan berkeadilan.