Inklusi Keuangan Syariah Indonesia Masih Rendah: Wapres Ma'ruf Amin Soroti Kesenjangan Literasi dan Akses

2025-07-03
Inklusi Keuangan Syariah Indonesia Masih Rendah: Wapres Ma'ruf Amin Soroti Kesenjangan Literasi dan Akses
CNN Indonesia

Jakarta, IDN Times – Wakil Presiden Republik Indonesia, Ma'ruf Amin, kembali menyoroti kondisi inklusi keuangan syariah di Indonesia yang masih tergolong rendah. Data menunjukkan bahwa tingkat inklusi keuangan syariah hanya mencapai 13,41%, angka yang jauh di bawah tingkat literasi keuangan syariah yang terbilang tinggi, yaitu 43%. Kesenjangan ini menjadi perhatian serius karena menunjukkan adanya potensi besar yang belum dimanfaatkan dalam mengembangkan sektor keuangan syariah di Indonesia.

Dalam sebuah pernyataan resminya, Wapres Ma'ruf Amin menekankan pentingnya mendorong peningkatan inklusi keuangan syariah agar dapat menjangkau lebih banyak masyarakat. Beliau menilai bahwa literasi keuangan syariah yang tinggi seharusnya sejalan dengan peningkatan akses dan partisipasi masyarakat dalam layanan keuangan syariah. Namun, kenyataannya masih banyak masyarakat yang melek syariah tetapi belum memanfaatkan produk dan layanan keuangan syariah yang tersedia.

Mengapa Inklusi Keuangan Syariah Penting?

Inklusi keuangan syariah bukan hanya tentang menyediakan akses ke produk keuangan seperti bank syariah, asuransi syariah, dan reksadana syariah. Lebih dari itu, inklusi ini memiliki peran penting dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, mengurangi kesenjangan ekonomi, dan memperkuat stabilitas sistem keuangan secara keseluruhan. Keuangan syariah yang berprinsip pada keadilan, transparansi, dan kebermanfaatan sosial, dapat menjadi solusi bagi masyarakat yang mencari alternatif investasi dan pengelolaan keuangan yang sesuai dengan nilai-nilai agama.

Tantangan dan Solusi Meningkatkan Inklusi Keuangan Syariah

Beberapa faktor yang menjadi penghambat inklusi keuangan syariah antara lain kurangnya pemahaman masyarakat tentang produk dan layanan keuangan syariah, terbatasnya jaringan distribusi dan aksesibilitas, serta persaingan yang ketat dengan lembaga keuangan konvensional. Untuk mengatasi tantangan ini, Wapres Ma'ruf Amin mengusulkan beberapa langkah strategis, di antaranya:

Wapres Ma'ruf Amin berharap, dengan upaya bersama dari berbagai pihak, inklusi keuangan syariah di Indonesia dapat terus meningkat dan memberikan manfaat yang optimal bagi masyarakat. Kesenjangan antara literasi dan akses ini harus dipersempit agar potensi ekonomi syariah di Indonesia dapat terwujud secara maksimal.

Kesimpulan

Inklusi keuangan syariah yang rendah merupakan tantangan yang perlu segera diatasi. Dengan meningkatkan literasi, memperluas akses, dan mengembangkan produk yang inovatif, Indonesia dapat memanfaatkan potensi ekonomi syariah yang besar untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memperkuat sistem keuangan secara keseluruhan. Dukungan dari pemerintah, lembaga keuangan, dan masyarakat sangat penting untuk mewujudkan inklusi keuangan syariah yang berkelanjutan.

Rekomendasi
Rekomendasi