Prioritaskan Kesehatan, Bukan Usia: Kemenkes Pegang Kendali Utama Seleksi Jemaah Haji

2025-06-13
Prioritaskan Kesehatan, Bukan Usia: Kemenkes Pegang Kendali Utama Seleksi Jemaah Haji
Media Indonesia

Jakarta, IDN Times – Polemik mengenai persyaratan usia jemaah haji tampaknya mereda setelah Timwas Haji menegaskan kembali peran krusial Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam seleksi kesehatan calon jemaah. Hal ini disampaikan langsung oleh Dr. Edy Wuryanto, menekankan bahwa istithaah (kemampuan fisik) kesehatan menjadi faktor penentu utama, bukan semata-mata usia.

“Skrining haji bukan hanya tentang usia. Kesehatan jemaah adalah yang utama,” tegas Dr. Edy Wuryanto, seperti yang dilansir dari Antara. Pernyataan ini menggarisbawahi pentingnya memastikan jemaah yang berangkat ke Tanah Suci benar-benar memiliki kondisi fisik yang memadai untuk menjalankan ibadah dengan aman dan nyaman.

Koordinasi Kemenkes dan Kemenag: Kunci Sukses Seleksi

Dr. Edy Wuryanto juga menekankan pentingnya koordinasi yang solid antara Kemenkes dan Kementerian Agama (Kemenag) dalam proses seleksi calon jemaah. Koordinasi ini bertujuan untuk memastikan bahwa calon jemaah yang berisiko, dengan kondisi kesehatan tertentu, dapat teridentifikasi sejak awal dan mendapatkan penanganan yang tepat.

“Koordinasi dengan Kemenag sangat penting untuk seleksi calon jemaah yang berisiko,” jelasnya. Hal ini mencerminkan komitmen bersama untuk memberikan pelayanan terbaik bagi seluruh jemaah haji, dengan mengutamakan keselamatan dan kenyamanan mereka.

Mengapa Kesehatan Lebih Penting dari Usia?

Keputusan untuk memprioritaskan kesehatan daripada usia dalam seleksi jemaah haji didasarkan pada pertimbangan kemanusiaan dan keselamatan. Menentukan usia sebagai satu-satunya faktor penentu dapat mengabaikan kondisi kesehatan individu yang sebenarnya. Ada jemaah lanjut usia yang masih memiliki kondisi fisik yang prima, sementara ada pula jemaah yang lebih muda namun memiliki masalah kesehatan yang serius.

Dengan fokus pada kesehatan, proses seleksi diharapkan dapat lebih akurat dalam mengidentifikasi jemaah yang benar-benar mampu menjalankan ibadah haji dengan aman dan tanpa kendala yang berarti. Hal ini juga sejalan dengan prinsip safety first yang menjadi prioritas utama dalam penyelenggaraan ibadah haji.

Tantangan dan Harapan ke Depan

Meskipun telah ada kejelasan mengenai peran Kemenkes dalam seleksi kesehatan, tantangan masih tetap ada. Salah satunya adalah memastikan ketersediaan sumber daya manusia dan fasilitas kesehatan yang memadai untuk melakukan skrining kesehatan secara menyeluruh bagi seluruh calon jemaah. Selain itu, sosialisasi mengenai persyaratan kesehatan juga perlu ditingkatkan agar calon jemaah memahami pentingnya menjaga kesehatan sebelum berangkat ke Tanah Suci.

Dengan koordinasi yang baik, komitmen yang kuat, dan sosialisasi yang efektif, diharapkan proses seleksi jemaah haji dapat berjalan dengan lancar dan menghasilkan jemaah yang sehat, selamat, dan mampu menjalankan ibadah haji dengan khusyuk.

Rekomendasi
Rekomendasi