Mundur Mendadak dari RSUD Bangun Purba: Alasan Dokter Aguswan Tinggalkan Jabatan Direktur dan Status PNS
2025-07-21

Tribun Medan
Lubukpakam, Medan - Dunia kesehatan Sumatera Utara dikejutkan dengan pengunduran diri dr. Aguswan, Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bangun Purba, Kabupaten Deli Serdang. Yang lebih mengejutkan lagi, selain meninggalkan jabatannya sebagai Direktur, dr. Aguswan juga memilih untuk mengundurkan diri dari statusnya sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS). Keputusan ini tentu menimbulkan banyak pertanyaan, dan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Deli Serdang akhirnya angkat bicara mengenai alasan di balik langkah dr. Aguswan.
Keputusan yang Mengejutkan
Kepergian dr. Aguswan dari RSUD Bangun Purba merupakan sebuah kejutan bagi banyak pihak. Selama menjabat sebagai Direktur, dr. Aguswan dikenal sebagai sosok yang berdedikasi dan memiliki komitmen tinggi dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di rumah sakit tersebut. Pengunduran dirinya dari PNS semakin menambah spekulasi dan rasa penasaran di kalangan pegawai dan masyarakat umum.Alasan yang Belum Sepenuhnya Terungkap
Ketika ditanya mengenai alasan dr. Aguswan mengundurkan diri, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Deli Serdang, dengan diplomatis, menyampaikan bahwa keputusan ini bersifat pribadi. Namun, ia mengakui bahwa ada beberapa faktor yang mungkin memengaruhi keputusan tersebut. "Keputusan ini sepenuhnya merupakan hak dan pilihan pribadi dari dr. Aguswan. Kami menghormati keputusannya dan berharap yang terbaik untuk beliau di masa depan," ujar Kepala Dinas Kesehatan.Dampak Pengunduran Diri
Pengunduran diri seorang Direktur rumah sakit tentu akan berdampak pada operasional dan manajemen rumah sakit. Saat ini, pihak RSUD Bangun Purba sedang berupaya untuk mencari pengganti dr. Aguswan secepatnya. Sementara itu, tugas-tugas Direktur akan dijalankan oleh pelaksana tugas (plt) sampai direktur definitif ditemukan.Masa Depan dr. Aguswan
Belum diketahui secara pasti apa rencana dr. Aguswan setelah meninggalkan RSUD Bangun Purba dan status PNS-nya. Namun, banyak yang berharap bahwa pengalaman dan keahliannya di bidang kesehatan akan tetap bermanfaat bagi masyarakat, meskipun bukan lagi dalam kapasitas sebagai Direktur RSUD atau PNS. Pengunduran dirinya ini menjadi sebuah studi kasus menarik terkait dinamika profesi di bidang kesehatan dan kompleksitas keputusan karir yang dihadapi oleh para tenaga medis. Pentingnya Stabilitas Kepemimpinan di Rumah Sakit Kejadian ini juga mengingatkan kita akan pentingnya stabilitas kepemimpinan di rumah sakit. Pergantian Direktur yang mendadak dapat mengganggu kelancaran program kerja dan menurunkan moral kerja pegawai. Oleh karena itu, perlu adanya mekanisme yang jelas dan transparan dalam proses seleksi dan penunjukan Direktur rumah sakit, serta dukungan yang kuat dari pemerintah daerah untuk memastikan stabilitas kepemimpinan di rumah sakit-rumah sakit di Kabupaten Deli Serdang.