FridayOL

Jakarta, Bisnis.com – Himpunan Pengembangan Ekosistem Alat Kesehatan Indonesia (Hipelki) angkat bicara menanggapi potensi pelonggaran Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) untuk produk alat kesehatan (alkes) asal Amerika Serikat (AS). Kekhawatiran ini muncul karena para produsen alat kesehatan lokal merasa daya saing mereka terancam jika kebijakan ini diterapkan.

Hipelki, sebagai wadah yang memperjuangkan kepentingan industri alat kesehatan di Indonesia, mendesak pemerintah untuk tetap mempertahankan kebijakan TKDN yang ketat bagi seluruh importir, tidak terkecuali produk dari AS. Tujuannya adalah untuk melindungi dan mendorong pertumbuhan industri alat kesehatan dalam negeri.

Mengapa TKDN Penting?

Kebijakan TKDN bertujuan untuk meningkatkan penggunaan produk dalam negeri dalam proses produksi. Dengan memprioritaskan komponen dan produk lokal, industri alat kesehatan Indonesia diyakini dapat berkembang lebih pesat, menciptakan lapangan kerja, dan mengurangi ketergantungan pada impor. Pelonggaran TKDN, terutama untuk produk dari negara maju seperti AS, berpotensi menggerus upaya ini.

Ancaman Kompetisi yang Tidak Seimbang

Produsen alat kesehatan lokal mengkhawatirkan bahwa produk impor dengan TKDN rendah akan membanjiri pasar Indonesia. Dengan harga yang mungkin lebih kompetitif karena didukung oleh skala ekonomi yang lebih besar dan teknologi yang lebih maju, produk impor tersebut dapat sulit dilawan oleh produsen lokal yang masih dalam tahap pengembangan.

“Kami memahami pentingnya kerja sama dengan negara lain, termasuk AS. Namun, kerja sama tersebut tidak boleh mengorbankan kepentingan industri lokal. Pemerintah harus memastikan bahwa kebijakan yang diambil memberikan manfaat bagi seluruh pihak, termasuk produsen lokal,” tegas perwakilan Hipelki.

Dukungan Pemerintah Sangat Dibutuhkan

Hipelki menekankan bahwa dukungan pemerintah sangat penting untuk memperkuat industri alat kesehatan Indonesia. Dukungan tersebut dapat berupa insentif fiskal, kemudahan akses pembiayaan, dan perlindungan terhadap praktik perdagangan yang tidak sehat. Selain itu, pemerintah juga perlu mendorong inovasi dan pengembangan teknologi di kalangan produsen lokal.

Menuju Industri Alat Kesehatan yang Mandiri

Hipelki berharap pemerintah dapat mempertimbangkan kembali potensi dampak negatif dari pelonggaran TKDN terhadap industri alat kesehatan lokal. Dengan menjaga dan memperkuat kebijakan TKDN, Indonesia dapat mewujudkan industri alat kesehatan yang mandiri, berdaya saing, dan mampu memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat.

Perdebatan mengenai TKDN ini terus bergulir, dan Hipelki akan terus memperjuangkan kepentingan industri alat kesehatan Indonesia demi masa depan yang lebih baik.