FridayOL

IPEC 2025: Lebih dari 1200 Apoteker Akan Memperkuat Transformasi Layanan Kesehatan Nasional

Jawa Pos

IPEC 2025: Katalisator Transformasi Layanan Kesehatan Nasional

Jakarta, Indonesia – Konferensi IPEC (Indonesia Pharmaceutical Exhibition & Conference) 2025 siap digelar dan menjanjikan menjadi momentum penting dalam memperkuat transformasi layanan kesehatan nasional. Acara bergengsi ini akan mempertemukan lebih dari 1200 apoteker, pemangku kepentingan (stakeholders), dan inovator teknologi kesehatan dari seluruh Indonesia, bahkan dari mancanegara. IPEC 2025 bukan hanya sekadar konferensi, melainkan sebuah forum strategis untuk bertukar ide, berbagi praktik terbaik, dan menjajaki peluang kolaborasi dalam meningkatkan kualitas layanan kefarmasian dan kesehatan secara keseluruhan.

Mengapa IPEC 2025 Penting?

Transformasi layanan kesehatan di Indonesia terus menjadi prioritas utama pemerintah. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan aksesibilitas, kualitas, dan efisiensi layanan kesehatan bagi seluruh masyarakat. Apoteker memegang peran krusial dalam transformasi ini, mulai dari memastikan ketersediaan obat yang tepat, memberikan informasi dan edukasi kepada pasien, hingga berpartisipasi dalam program pencegahan dan pengendalian penyakit. IPEC 2025 hadir untuk memberikan wadah bagi para apoteker untuk belajar, berinovasi, dan berkontribusi secara aktif dalam transformasi ini.

Apa yang Ditawarkan IPEC 2025?

IPEC 2025 akan menghadirkan berbagai kegiatan menarik dan bermanfaat, antara lain:

• Sesi Plenary: Pembicara kunci dari tokoh-tokoh terkemuka di bidang kesehatan dan farmasi akan berbagi pandangan dan wawasan mengenai tren dan tantangan terkini dalam layanan kesehatan.
• Seminar dan Workshop: Berbagai topik menarik akan dibahas secara mendalam, seperti manajemen farmasi klinik, pelayanan kefarmasian di era digital, inovasi teknologi kesehatan, dan pengembangan bisnis apotek.
• Pameran: Lebih dari 100 perusahaan farmasi, alat kesehatan, dan teknologi kesehatan akan memamerkan produk dan layanan terbaru mereka.
• Networking Session: Kesempatan bagi para peserta untuk saling berinteraksi, menjalin hubungan bisnis, dan bertukar informasi.

• Digitalisasi Layanan Kefarmasian: Membahas bagaimana teknologi digital dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan efisiensi, akurasi, dan keamanan pelayanan farmasi.
• Inovasi dalam Pengembangan Obat: Menjelajahi peluang inovasi dalam pengembangan obat generik, obat herbal, dan obat tradisional.
• Peran Apoteker dalam Pencegahan dan Pengendalian Penyakit: Menggali peran apoteker dalam program pencegahan dan pengendalian penyakit kronis, seperti diabetes dan hipertensi.
• Kolaborasi Antara Apoteker dan Profesional Kesehatan Lainnya: Meningkatkan sinergi antara apoteker dan dokter, perawat, dan tenaga kesehatan lainnya untuk memberikan pelayanan yang lebih komprehensif.