Global Future Fellows 2025: Pijar Foundation Memacu Inovasi Kesehatan Digital di ASEAN
Jakarta, REPUBLIKA.co.id – Di tengah tantangan demografi dan perubahan iklim yang semakin kompleks, sektor kesehatan di kawasan ASEAN menghadapi pertanyaan mendasar: seberapa siapkah sistem kesehatan kita dalam 20 tahun mendatang? Pijar Foundation, melalui program Global Future Fellows (GFF) 2025, hadir sebagai katalisator inovasi, khususnya dalam pemanfaatan teknologi digital untuk mengatasi kesenjangan layanan kesehatan dan memperkuat ketahanan sistem.
Program GFF 2025, yang kini memasuki tahun ketiga, bertujuan untuk membina para pemimpin masa depan dari berbagai disiplin ilmu untuk berkolaborasi dalam merumuskan solusi inovatif bagi tantangan kesehatan di ASEAN. Fokus utama program ini adalah pada pemanfaatan teknologi digital, seperti artificial intelligence (AI), big data, dan internet of things (IoT), untuk meningkatkan efisiensi, akuntabilitas, dan aksesibilitas layanan kesehatan.
Mengatasi Kesenjangan Layanan Kesehatan
Kesenjangan layanan kesehatan merupakan isu krusial di kawasan ASEAN. Perbedaan infrastruktur, sumber daya manusia, dan akses terhadap teknologi antara negara-negara anggota, serta antara wilayah perkotaan dan pedesaan, menciptakan disparitas yang signifikan. Program GFF 2025 berupaya menjembatani kesenjangan ini melalui pengembangan solusi digital yang terjangkau dan mudah diakses.
Contohnya, program ini mendorong pengembangan aplikasi telemedicine yang memungkinkan pasien di daerah terpencil untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis secara jarak jauh. Selain itu, pemanfaatan wearable devices dan sensor dapat membantu memantau kondisi kesehatan pasien secara real-time, memungkinkan intervensi dini dan mencegah komplikasi.
Memperkuat Ketahanan Sistem Kesehatan
Pandemi COVID-19 telah menjadi pengingat keras akan pentingnya ketahanan sistem kesehatan. Pijar Foundation menyadari bahwa investasi dalam teknologi digital dapat membantu memperkuat ketahanan sistem kesehatan ASEAN dalam menghadapi ancaman kesehatan di masa depan.
Salah satu inisiatif yang didukung oleh GFF 2025 adalah pengembangan sistem peringatan dini berbasis AI untuk mendeteksi dan merespons wabah penyakit secara cepat dan efektif. Selain itu, program ini juga mendorong penggunaan blockchain technology untuk meningkatkan keamanan dan transparansi data kesehatan.
Kolaborasi untuk Masa Depan Kesehatan ASEAN
Keberhasilan program GFF 2025 tidak lepas dari kolaborasi yang erat antara Pijar Foundation, berbagai universitas dan lembaga penelitian di ASEAN, serta para ahli kesehatan dan teknologi. Melalui program ini, diharapkan para future fellows dapat membangun jaringan profesional yang kuat dan terus berkolaborasi dalam memajukan sektor kesehatan di ASEAN.
“Kami percaya bahwa dengan memanfaatkan teknologi digital dan mendorong kolaborasi lintas disiplin ilmu, kita dapat menciptakan sistem kesehatan ASEAN yang lebih tangguh, inklusif, dan berorientasi pada pasien,” ujar [Nama Pejabat Pijar Foundation], [Jabatan Pejabat Pijar Foundation].
Program Global Future Fellows 2025 merupakan investasi strategis untuk masa depan kesehatan ASEAN. Dengan membina para pemimpin masa depan dan mendorong inovasi digital, program ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan bagi peningkatan kualitas hidup masyarakat ASEAN.