Peringatan! 50.000 Bayi di Indonesia Terlahir dengan Cacat Jantung Setiap Tahun – Apa yang Harus Dilakukan?

2025-05-21
Peringatan! 50.000 Bayi di Indonesia Terlahir dengan Cacat Jantung Setiap Tahun – Apa yang Harus Dilakukan?
Pikiran Rakyat

Jakarta, Indonesia – Sebuah kabar mengejutkan datang dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Setiap tahunnya, sekitar 50.000 bayi di Indonesia lahir dengan penyakit jantung bawaan (PJB). Angka ini menunjukkan skala permasalahan yang serius dan memerlukan perhatian serta tindakan nyata dari berbagai pihak.

Penyakit jantung bawaan adalah kelainan jantung yang sudah ada sejak lahir. Kondisi ini dapat bervariasi, mulai dari yang ringan hingga yang sangat parah, dan membutuhkan penanganan medis yang tepat. Jika tidak diobati, PJB dapat menyebabkan komplikasi serius dan bahkan kematian pada bayi.

Mengapa Angka PJB di Indonesia Terus Meningkat?

Beberapa faktor diduga menjadi penyebab tingginya angka PJB di Indonesia. Di antaranya adalah:

  • Faktor Genetik: Riwayat keluarga dengan PJB dapat meningkatkan risiko kelahiran bayi dengan kelainan jantung.
  • Kondisi Lingkungan: Paparan terhadap polusi dan zat-zat kimia berbahaya selama kehamilan dapat memengaruhi perkembangan jantung janin.
  • Kekurangan Nutrisi: Asupan nutrisi yang tidak adekuat selama kehamilan, terutama asam folat, dapat meningkatkan risiko PJB.
  • Kurangnya Pemeriksaan Kehamilan yang Komprehensif: Tidak semua ibu hamil mendapatkan pemeriksaan yang memadai untuk mendeteksi potensi masalah jantung pada janin.

Deteksi Dini: Kunci Keberhasilan Penanganan

Deteksi dini PJB sangat penting untuk meningkatkan peluang keberhasilan penanganan. Beberapa gejala yang perlu diwaspadai pada bayi baru lahir antara lain:

  • Kesulitan Bernapas: Bayi tampak terengah-engah atau napasnya cepat.
  • Sianosis: Kulit bayi membiru, terutama di sekitar bibir dan ujung jari.
  • Penurunan Pertumbuhan: Bayi tidak tumbuh dengan baik sesuai usianya.
  • Sering Mengantuk: Bayi terlihat lemas dan sering tidur.

Jika Anda mencurigai bayi Anda memiliki gejala-gejala tersebut, segera konsultasikan dengan dokter spesialis anak atau dokter jantung anak untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.

Apa yang Dapat Dilakukan?

Untuk mengatasi permasalahan PJB di Indonesia, diperlukan upaya bersama dari berbagai pihak, termasuk:

  • Peningkatan Pemeriksaan Kehamilan: Pemerintah dan fasilitas kesehatan perlu memastikan ketersediaan dan aksesibilitas pemeriksaan kehamilan yang komprehensif, termasuk skrining untuk PJB.
  • Edukasi Masyarakat: Masyarakat perlu diedukasi tentang pentingnya pemeriksaan kehamilan, nutrisi yang baik selama kehamilan, dan tanda-tanda PJB pada bayi.
  • Peningkatan Fasilitas Kesehatan: Fasilitas kesehatan, terutama di daerah terpencil, perlu dilengkapi dengan peralatan dan tenaga medis yang memadai untuk mendiagnosis dan menangani PJB.
  • Penelitian: Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami penyebab PJB dan mengembangkan metode penanganan yang lebih efektif.

Dengan kerjasama dan komitmen yang kuat, kita dapat mengurangi angka PJB di Indonesia dan memberikan masa depan yang lebih baik bagi generasi penerus bangsa.

Sumber: Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI)

Rekomendasi
Rekomendasi