Gelombang Guru Honorer Membludak! 2 Dokumen Penting Ini Wajib Diserahkan Jika Ingin Jadi PPPK Paruh Waktu

2025-08-17
Gelombang Guru Honorer Membludak! 2 Dokumen Penting Ini Wajib Diserahkan Jika Ingin Jadi PPPK Paruh Waktu
JPNN.com

Jakarta - Gelombang pendaftaran Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) paruh waktu telah dibuka, dan antusiasme para guru honorer terlihat sangat tinggi. Banyaknya pelamar yang membludak menjadi sorotan, terutama bagi mereka yang berharap dapat menjadi PPPK paruh waktu. Kabar ini menjadi salah satu dari lima berita terpopuler sepanjang minggu lalu (17/8).

Mengapa Gelombang Guru Honorer Membludak?

Peningkatan jumlah pelamar ini tentu memiliki beberapa alasan. Pertama, PPPK paruh waktu menawarkan kesempatan bagi guru honorer yang sudah lama mengabdi namun belum memiliki status kepegawaian tetap. Kedua, dengan menjadi PPPK paruh waktu, guru honorer akan mendapatkan gaji dan tunjangan yang lebih pasti, serta perlindungan hukum yang lebih baik. Ketiga, adanya program ini menjadi angin segar bagi guru honorer yang selama ini berjuang dengan berbagai ketidakpastian.

2 Dokumen Penting yang Wajib Diserahkan

Bagi Anda yang ingin mengikuti seleksi PPPK paruh waktu, ada beberapa dokumen penting yang wajib diserahkan. Berikut adalah dua dokumen yang tidak boleh Anda lupakan:

  • Surat Pernyataan Tidak Mengundurkan Diri dari Jabatan Guru: Dokumen ini menunjukkan bahwa Anda masih aktif mengajar dan belum mengundurkan diri dari jabatan guru.
  • Fotokopi Ijazah dan Transkrip Nilai: Pastikan fotokopi ijazah dan transkrip nilai yang Anda serahkan sudah dilegalisir oleh pihak yang berwenang.

Selain kedua dokumen tersebut, Anda juga perlu menyiapkan dokumen pendukung lainnya sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan oleh masing-masing daerah. Pastikan semua dokumen yang Anda serahkan lengkap dan benar agar tidak menghambat proses seleksi.

Pesan Luhut: Jangan Berharap Terlalu Tinggi

Menteri Koordinator Bidang Kemaritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, memberikan pesan kepada para guru honorer yang mengikuti seleksi PPPK paruh waktu. Luhut menekankan bahwa meskipun program ini merupakan langkah positif, para guru honorer tidak boleh berharap terlalu tinggi. “Jangan berharap terlalu banyak. Ini adalah solusi sementara, bukan solusi permanen,” ujarnya.

Luhut juga mengingatkan bahwa kuota PPPK paruh waktu terbatas. Oleh karena itu, para guru honorer harus mempersiapkan diri sebaik mungkin agar dapat lolos seleksi. Selain itu, Luhut menekankan pentingnya peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia.

Kesimpulan

Gelombang pendaftaran PPPK paruh waktu telah dibuka, dan banyak guru honorer yang antusias untuk mengikuti seleksi. Pastikan Anda melengkapi semua dokumen yang diperlukan dan mempersiapkan diri sebaik mungkin. Ingat pesan Luhut, jangan berharap terlalu tinggi, namun tetap bersemangat untuk meraih kesempatan ini. Semoga sukses!

Rekomendasi
Rekomendasi