FridayOL

Washington D.C. - Dalam langkah yang menunjukkan peningkatan pengawasan terhadap aktivitas mahasiswa Tiongkok di Amerika Serikat, Senator Marco Rubio mengungkapkan bahwa pemerintah AS akan secara agresif mencabut visa bagi sejumlah besar mahasiswa Tiongkok. Tindakan ini ditujukan kepada mereka yang memiliki keterkaitan dengan Partai Komunis Tiongkok (PKC) serta mereka yang sedang menempuh pendidikan di bidang-bidang yang dianggap 'kritis' atau strategis.

Pencabutan visa ini merupakan bagian dari upaya yang lebih luas untuk melindungi teknologi dan kekayaan intelektual Amerika dari potensi pencurian atau transfer ke Tiongkok. Kekhawatiran ini telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir, seiring dengan persaingan ekonomi dan geopolitik yang semakin ketat antara kedua negara.

“Kami akan mengambil tindakan tegas untuk memastikan bahwa mahasiswa Tiongkok yang beroperasi di AS tidak terlibat dalam spionase atau aktivitas berbahaya lainnya,” kata Rubio dalam sebuah pernyataan. “Mereka yang memiliki hubungan dengan PKC dan belajar di bidang-bidang seperti kecerdasan buatan, semikonduktor, dan teknologi energi akan menjadi prioritas utama dalam proses pencabutan visa ini.”

Bidang-Bidang yang Menjadi Perhatian

Departemen Luar Negeri AS, di bawah arahan Menteri Luar Negeri, telah mengidentifikasi sejumlah bidang studi yang dianggap paling berisiko. Bidang-bidang ini meliputi:

• Kecerdasan Buatan (AI): Teknologi AI memiliki potensi besar untuk mengubah berbagai industri, dan AS khawatir bahwa Tiongkok dapat menggunakan teknologi ini untuk tujuan militer atau pengawasan.
• Semikonduktor: Semikonduktor merupakan komponen penting dalam banyak perangkat elektronik, dan AS berusaha untuk melindungi keunggulannya dalam industri ini.
• Teknologi Energi: Pengembangan teknologi energi baru sangat penting untuk mengatasi perubahan iklim, dan AS ingin memastikan bahwa teknologi ini tidak jatuh ke tangan yang salah.
• Ilmu Material: Penelitian dan pengembangan material baru dapat memiliki implikasi militer dan komersial yang signifikan.

Dampak Terhadap Mahasiswa dan Hubungan AS-Tiongkok

Pencabutan visa ini diperkirakan akan berdampak signifikan terhadap ribuan mahasiswa Tiongkok yang sedang belajar di AS. Banyak dari mereka yang merasa khawatir dan tidak pasti tentang masa depan mereka. Tindakan ini juga berpotensi merusak hubungan antara AS dan Tiongkok, yang sudah tegang karena berbagai isu.

Namun, pemerintah AS berpendapat bahwa langkah ini diperlukan untuk melindungi kepentingan nasional. Mereka menegaskan bahwa mereka tidak menargetkan semua mahasiswa Tiongkok, tetapi hanya mereka yang dianggap sebagai risiko keamanan.

Reaksi dari Pihak Tiongkok

Pemerintah Tiongkok telah mengkritik tindakan AS ini, dengan menyebutnya sebagai diskriminasi dan campur tangan dalam urusan internal mereka. Mereka juga menuduh AS berusaha untuk menghambat perkembangan teknologi Tiongkok.

Masa Depan Hubungan AS-Tiongkok

Pencabutan visa ini hanyalah salah satu dari banyak tanda ketegangan yang meningkat antara AS dan Tiongkok. Masa depan hubungan kedua negara ini masih belum pasti, tetapi jelas bahwa persaingan mereka akan terus berlanjut di tahun-tahun mendatang. Pengawasan yang lebih ketat terhadap mahasiswa asing dan transfer teknologi akan menjadi norma baru dalam hubungan bilateral ini.