Pesta Militer Trump Picu Aksi Protes di Seluruh AS: Perayaan Ulang Tahun ke-250 Tentara AS Dihadiri Demonstrasi 'Tidak Ada Raja'

Washington D.C. – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menggelar parade militer yang megah untuk memperingati ulang tahun ke-250 Tentara AS. Namun, perayaan ini tidak luput dari aksi protes besar-besaran yang terjadi di berbagai kota di seluruh negeri. Demonstran menentang kepemimpinan Trump dengan aksi unjuk rasa yang mereka beri nama “Tidak Ada Raja” (No Kings).
Parade militer yang diadakan pada hari Sabtu itu menampilkan ratusan tentara, kendaraan lapis baja, dan peralatan militer lainnya. Trump menggambarkan parade tersebut sebagai “luar biasa” dan “salah satu yang terbaik yang pernah ada.” Acara ini bertujuan untuk menunjukkan kekuatan dan kebanggaan Amerika atas militernya.
Namun, di luar sorak-sorai dan tepuk tangan penonton yang mendukung parade, ribuan demonstran turun ke jalan untuk menyuarakan ketidaksetujuan mereka terhadap kebijakan dan kepemimpinan Trump. Aksi protes “Tidak Ada Raja” diadakan di berbagai kota besar seperti New York, Los Angeles, Chicago, dan lainnya. Para demonstran membawa spanduk dan poster yang mengecam Trump, kebijakan imigrasinya, dan penanganan isu-isu sosial lainnya.
“Kami di sini untuk mengingatkan Trump bahwa Amerika bukanlah monarki. Kami tidak membutuhkan raja, dan kami tidak akan mentolerir kepemimpinan yang otoriter,” kata seorang demonstran di New York. Aksi protes ini menunjukkan adanya perpecahan yang mendalam di masyarakat Amerika terkait dengan kepemimpinan Trump.
Para pengorganisir aksi protes “Tidak Ada Raja” menyatakan bahwa mereka akan terus menggelar aksi unjuk rasa sampai Trump mengubah kebijakan-kebijakannya yang dianggap merugikan masyarakat. Mereka juga menyerukan kepada warga Amerika untuk lebih aktif terlibat dalam proses politik dan menuntut pertanggungjawaban dari para pemimpin mereka.
Keamanan di sekitar parade militer dan aksi protes diperketat dengan kehadiran polisi yang signifikan. Meskipun terjadi perbedaan pendapat dan aksi protes, secara umum situasi tetap terkendali. Namun, ketegangan antara pendukung dan penentang Trump tetap tinggi, mencerminkan polarisasi politik yang terjadi di Amerika Serikat saat ini.
Perayaan ulang tahun ke-250 Tentara AS dan aksi protes yang terjadi secara bersamaan menjadi simbol dari perdebatan yang sedang berlangsung tentang arah negara dan peran pemerintah dalam masyarakat Amerika. Masa depan kepemimpinan Trump dan dampaknya terhadap Amerika Serikat masih menjadi pertanyaan besar yang akan terus diperbincangkan.