Ketegangan Meningkat: IAEA Sebut Iran Melanggar Perjanjian Nuklir, Iran Balas dengan Langkah Kontra

2025-06-12
Ketegangan Meningkat: IAEA Sebut Iran Melanggar Perjanjian Nuklir, Iran Balas dengan Langkah Kontra
Reuters

Ketegangan Meningkat: IAEA Sebut Iran Melanggar <a class="text-blue-700" href="/en-ID/search/Perjanjian%20Nuklir?source=def">Perjanjian Nuklir</a>, Iran Balas dengan Langkah Kontra

Wina, Austria – Dewan Gubernur Badan Energi Atom Internasional (IAEA) pada hari Kamis secara resmi menyatakan bahwa Iran telah melanggar kewajiban non-proliferasinya. Keputusan ini memicu serangkaian langkah balasan dari Teheran, di tengah meningkatnya ketegangan di Timur Tengah. Pengumuman ini muncul di saat seorang pejabat Iran mengungkapkan bahwa negara 'teman' telah memperingatkan Teheran tentang potensi serangan Israel.

Keputusan IAEA: Alasan dan Implikasinya

IAEA telah menyatakan kekecewaannya atas kurangnya kerja sama Iran dalam memberikan akses ke fasilitas nuklir tertentu dan dalam menjawab pertanyaan tentang keberadaan material nuklir. Laporan IAEA menunjukkan bahwa Iran belum memberikan penjelasan yang memadai mengenai jejak uranium yang ditemukan di lokasi yang tidak terdeklarasi. Keputusan dewan ini, meskipun tidak secara langsung memberlakukan sanksi baru, dapat memicu tindakan lebih lanjut dari negara-negara lain, termasuk kemungkinan pengajuan kasus ke Dewan Keamanan PBB.

Tanggapan Iran: Langkah Kontra dan Peringatan Serangan

Menanggapi keputusan IAEA, Iran mengumumkan langkah-langkah kontra yang akan diambil. Langkah-langkah ini dilaporkan termasuk pengurangan kerja sama dengan IAEA dan potensi percepatan program nuklirnya. Seorang pejabat Iran, yang namanya tidak disebutkan, mengklaim bahwa sebuah negara 'teman' telah memberikan peringatan serius kepada Teheran tentang kemungkinan serangan Israel. Peringatan ini menambah lapisan ketegangan baru pada situasi yang sudah tegang.

Latar Belakang Konflik: Perjanjian Nuklir Iran dan Ketegangan Regional

Konflik ini berakar pada Perjanjian Nuklir Iran tahun 2015, yang bertujuan untuk membatasi program nuklir Iran sebagai imbalan atas pencabutan sanksi ekonomi. Namun, Amerika Serikat menarik diri dari perjanjian tersebut pada tahun 2018 di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump dan memberlakukan kembali sanksi. Sejak itu, Iran secara bertahap telah mengurangi komitmennya terhadap perjanjian tersebut, meningkatkan kekhawatiran tentang ambisi nuklirnya.

Analisis dan Prospek Masa Depan

Keputusan IAEA dan tanggapan Iran menandai eskalasi signifikan dalam ketegangan nuklir di Timur Tengah. Situasi ini berpotensi memicu konflik yang lebih luas di kawasan tersebut. Komunitas internasional menyerukan de-eskalasi dan dialog untuk mencegah konsekuensi yang lebih buruk. Negosiasi ulang perjanjian nuklir Iran dianggap sebagai solusi jangka panjang, tetapi prospek tersebut masih belum jelas di tengah ketidakpercayaan dan permusuhan yang mendalam.

Disclaimer: Informasi ini berdasarkan laporan berita terkini dan dapat berubah sewaktu-waktu.

下拉到底部可发现更多精彩内容