Partai Oposisi Jepang Desak Bank of Japan Turunkan Target Inflasi dan Lebih Fleksibel dalam Kenaikan Suku Bunga

2025-06-10
Partai Oposisi Jepang Desak Bank of Japan Turunkan Target Inflasi dan Lebih Fleksibel dalam Kenaikan Suku Bunga
Reuters

Tokyo, Jepang – Partai oposisi terbesar di Jepang, Constitutional Democratic Party (CDP), telah menyerukan Bank of Japan (BOJ) untuk menurunkan target inflasi dan memberikan fleksibilitas lebih besar dalam menaikkan suku bunga. Seruan ini disampaikan pada hari Selasa bersamaan dengan peluncuran janji-janji kampanye mereka menjelang pemilihan dewan perwakilan (upper house) bulan depan.

Selama bertahun-tahun, BOJ telah mempertahankan target inflasi sebesar 2% untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, tetapi banyak analis berpendapat bahwa target ini sulit dicapai dan dapat menghambat BOJ untuk merespons tekanan inflasi yang meningkat.

CDP berpendapat bahwa target inflasi yang lebih rendah akan memberi BOJ lebih banyak ruang untuk bermanuver dan menghindari risiko inflasi yang tidak terkendali. Mereka juga menyerukan BOJ untuk mempertimbangkan kenaikan suku bunga secara bertahap untuk menstabilkan nilai tukar yen dan mengendalikan harga.

“Kami percaya bahwa BOJ perlu lebih fleksibel dalam kebijakan moneternya,” kata seorang juru bicara CDP. “Target inflasi 2% terlalu tinggi dan menghambat BOJ untuk merespons perubahan kondisi ekonomi. Kami juga percaya bahwa kenaikan suku bunga secara bertahap akan membantu menstabilkan nilai tukar yen dan mengendalikan harga.”

Seruan CDP ini muncul di tengah meningkatnya kekhawatiran tentang inflasi di Jepang. Harga-harga telah meningkat tajam dalam beberapa bulan terakhir karena harga energi dan bahan makanan global melonjak. Hal ini telah menyebabkan tekanan pada rumah tangga dan bisnis, dan meningkatkan kekhawatiran tentang perlambatan ekonomi.

BOJ telah mempertahankan kebijakan moneter yang longgar selama bertahun-tahun, tetapi beberapa anggota dewan telah mulai menyuarakan kekhawatiran tentang dampak inflasi pada ekonomi. Gubernur BOJ, Haruhiko Kuroda, telah berulang kali menyatakan komitmennya untuk mempertahankan target inflasi 2%, tetapi ia juga mengakui bahwa inflasi telah meningkat secara signifikan.

Pemilihan dewan perwakilan bulan depan akan menjadi ujian penting bagi pemerintahan Perdana Menteri Fumio Kishida. CDP berharap dapat memanfaatkan kekhawatiran tentang inflasi dan ekonomi untuk merebut kursi di dewan perwakilan dan menantang kepemimpinan Kishida.

Seruan CDP untuk menurunkan target inflasi dan memberikan fleksibilitas lebih besar kepada BOJ kemungkinan akan memicu perdebatan sengit tentang kebijakan moneter di Jepang. Hasil dari perdebatan ini dapat memiliki implikasi yang signifikan bagi ekonomi Jepang dan nilai tukar yen.

Analisis:**

Tuntutan dari CDP ini mencerminkan sentimen yang berkembang di kalangan investor dan ekonom yang percaya bahwa BOJ perlu menyesuaikan pendekatannya. Kebijakan 'yield curve control' (YCC) yang saat ini diterapkan BOJ, yang bertujuan untuk menjaga imbal hasil obligasi 10 tahun mendekati nol, semakin dilihat sebagai penghambat fleksibilitas kebijakan dan berpotensi memicu distorsi pasar. Menurunkan target inflasi akan memberikan BOJ lebih banyak kelonggaran untuk merespons tekanan inflasi tanpa mengganggu pasar obligasi secara signifikan.

下拉到底部可发现更多精彩内容