Inggris Klaim Posisi Terdepan dalam Perdagangan Pasca Kesepakatan Uni Eropa, Perjanjian Teluk Jadi Target Berikutnya

2025-05-20
Inggris Klaim Posisi Terdepan dalam Perdagangan Pasca Kesepakatan Uni Eropa, Perjanjian Teluk Jadi Target Berikutnya
BBC

Jakarta, Indonesia – Dalam pernyataan yang cukup berani, Kanselir Inggris, Jeremy Hunt, menegaskan bahwa Inggris kini berada dalam posisi yang lebih baik dibandingkan negara lain dalam hal perdagangan, berkat kesepakatan baru dengan Uni Eropa. Namun, klaim ini tidak luput dari kritik dari Partai Konservatif yang menyebut kesepakatan tersebut sebagai 'penyerahan.'

Hunt menyampaikan keyakinannya ini dalam sebuah acara publik, menyoroti keuntungan strategis yang didapatkan Inggris setelah berhasil menegosiasikan kesepakatan yang menguntungkan dengan Uni Eropa. Ia menekankan bahwa kesepakatan ini membuka peluang baru bagi bisnis dan investasi, serta memperkuat posisi Inggris sebagai pusat perdagangan global.

“Kami sekarang berada dalam posisi yang lebih baik daripada negara mana pun. Kesepakatan dengan Uni Eropa telah membuka pintu bagi peluang perdagangan yang signifikan, dan kami siap untuk memanfaatkannya,” kata Hunt.

Fokus pada Perdagangan dengan Teluk

Selain itu, Hunt juga mengungkapkan bahwa pemerintah Inggris sedang mengincar perjanjian perdagangan baru dengan negara-negara di Teluk. Ia melihat kawasan ini sebagai pasar yang potensial dan menjanjikan, serta berharap perjanjian tersebut dapat semakin meningkatkan hubungan ekonomi antara Inggris dan negara-negara di Timur Tengah.

“Kami memiliki pandangan yang sangat positif tentang potensi perdagangan dengan negara-negara di Teluk. Kami sedang bekerja keras untuk mencapai perjanjian yang saling menguntungkan, dan kami yakin bahwa ini akan menjadi langkah penting dalam memperluas jangkauan perdagangan Inggris,” lanjut Hunt.

Kritik dari Partai Konservatif

Meskipun Hunt optimis, pernyataan tersebut disambut dengan kritik dari Partai Konservatif. Mereka menuduh bahwa kesepakatan baru dengan Uni Eropa merupakan 'penyerahan' kedaulatan Inggris dan akan merugikan kepentingan nasional.

“Kesepakatan ini adalah pengkhianatan terhadap prinsip-prinsip Brexit. Ini adalah penyerahan kedaulatan kita kepada Uni Eropa, dan ini akan merugikan ekonomi Inggris dalam jangka panjang,” tegas seorang anggota parlemen dari Partai Konservatif.

Analisis Ekonomi

Para ekonom memberikan beragam pandangan mengenai dampak kesepakatan baru dengan Uni Eropa. Beberapa berpendapat bahwa kesepakatan tersebut akan memberikan stabilitas dan kepastian bagi bisnis, sementara yang lain khawatir bahwa kesepakatan tersebut akan membatasi fleksibilitas Inggris dalam merumuskan kebijakan perdagangan.

Namun, secara umum, sebagian besar analis sepakat bahwa kesepakatan tersebut akan memberikan dampak positif bagi ekonomi Inggris, meskipun dampaknya mungkin tidak sebesar yang diharapkan oleh para pendukung Brexit.

Tantangan ke Depan

Meskipun Inggris telah mencapai kesepakatan dengan Uni Eropa, masih ada tantangan ke depan. Inggris perlu memastikan bahwa kesepakatan tersebut diterapkan secara efektif dan bahwa bisnis dapat memanfaatkannya secara maksimal. Selain itu, Inggris juga perlu terus mencari peluang perdagangan baru di seluruh dunia, termasuk di kawasan Teluk, untuk memastikan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

下拉到底部可发现更多精彩内容