‘Cali’ Jadi Sebutan Merendahkan di Kalangan Nasionalis Vietnam yang Semakin Meningkat

Ho Chi Minh City (Saigon), Vietnam – Fenomena nasionalisme online yang semakin merajalela di Vietnam telah memunculkan istilah baru yang kontroversial: “Cali.” Istilah ini, awalnya merujuk pada penduduk Ho Chi Minh City (sebelumnya dikenal sebagai Saigon), kini digunakan sebagai penghinaan oleh kelompok nasionalis yang semakin vokal, terutama di kalangan anak muda dan akun-akun bot yang didukung negara.
Asal Mula dan Evolusi Istilah “Cali”
Awalnya, “Cali” digunakan secara santai untuk mengidentifikasi orang-orang yang berasal dari atau tinggal di Ho Chi Minh City. Kota ini dikenal dengan gaya hidupnya yang lebih modern, kosmopolitan, dan terbuka dibandingkan dengan daerah pedesaan lainnya di Vietnam. Namun, seiring dengan meningkatnya sentimen nasionalis online, istilah tersebut mulai mengalami distorsi dan bermuatan negatif.
Nasionalisme Online dan Serangan Terhadap Kritik
Gelombang nasionalisme online ini didorong oleh berbagai faktor, termasuk meningkatnya penggunaan media sosial, disinformasi yang tersebar luas, dan narasi yang menekankan keunggulan Vietnam. Akun-akun bot dan individu yang mengidentifikasi diri sebagai nasionalis aktif menyerang siapa pun yang mengkritik negara atau pemerintah komunisnya. Serangan ini seringkali bersifat pribadi, agresif, dan bertujuan untuk membungkam perbedaan pendapat.
“Cali” sebagai Senjata Penghinaan
Dalam konteks ini, “Cali” telah menjadi senjata penghinaan yang ampuh. Nasionalis menggunakan istilah ini untuk merendahkan orang-orang yang mereka anggap tidak patriotik, terlalu liberal, atau terlalu Barat. Mereka seringkali mengaitkan “Cali” dengan sifat-sifat negatif seperti kemalasan, korupsi, dan kurangnya rasa hormat terhadap budaya tradisional Vietnam.
Dampak pada Kebebasan Berpendapat
Penggunaan istilah “Cali” sebagai penghinaan memiliki dampak yang merugikan terhadap kebebasan berpendapat di Vietnam. Orang-orang takut untuk menyuarakan pendapat mereka karena takut menjadi sasaran serangan online dan intimidasi. Hal ini menciptakan iklim ketakutan dan membungkam kritik yang konstruktif.
Peran Negara dalam Meningkatkan Nasionalisme Online
Pemerintah Vietnam telah dituduh memainkan peran dalam meningkatkan nasionalisme online melalui penggunaan akun-akun bot dan propaganda. Akun-akun bot ini menyebarkan narasi pro-pemerintah, menyerang kritik, dan mempromosikan sentimen nasionalis. Hal ini telah memperburuk polarisasi dan menciptakan lingkungan online yang tidak sehat.
Masa Depan Nasionalisme Online di Vietnam
Fenomena nasionalisme online di Vietnam diperkirakan akan terus berlanjut dalam beberapa tahun mendatang. Penting bagi masyarakat sipil, jurnalis, dan aktivis untuk melawan disinformasi, mempromosikan dialog yang konstruktif, dan membela kebebasan berpendapat. Selain itu, pemerintah perlu mengambil langkah-langkah untuk mengatur media sosial dan mencegah penyebaran ujaran kebencian dan disinformasi.
Kesimpulan
Perubahan makna dari “Cali” menjadi penghinaan adalah cerminan dari meningkatnya nasionalisme online di Vietnam. Fenomena ini menimbulkan ancaman serius bagi kebebasan berpendapat dan menciptakan lingkungan online yang tidak sehat. Mengatasi masalah ini membutuhkan upaya bersama dari masyarakat sipil, jurnalis, aktivis, dan pemerintah.