Derbi Militer AS: Sebuah Tradisi Global yang Melintasi Sistem Pemerintahan
Parade militer yang diadakan untuk memperingati peringatan ke-250 Tentara AS, bertepatan dengan ulang tahun ke-79 Presiden Donald Trump, merupakan sebuah momen unik dalam sejarah perdamaian Amerika Serikat. Namun, fenomena ini sebenarnya mencerminkan tradisi global yang ada di berbagai negara, terlepas dari sistem pemerintahan yang mereka anut – mulai dari demokrasi, monarki, hingga rezim totaliter.
Mengapa Parade Militer Digelar?
Parade militer bukanlah hal baru. Sejarah menunjukkan bahwa berbagai negara telah lama menggunakan parade militer untuk berbagai tujuan. Secara umum, parade ini berfungsi untuk:
- Memperlihatkan Kekuatan dan Kemampuan Militer: Parade adalah cara yang efektif untuk menunjukkan kepada dunia – dan kepada warga negara sendiri – kekuatan dan kemampuan militer suatu negara. Ini bisa menjadi pesan deterensi terhadap potensi musuh, sekaligus membangkitkan rasa bangga dan hormat terhadap angkatan bersenjata.
- Merayakan Sejarah dan Tradisi: Parade seringkali diadakan untuk memperingati peristiwa penting dalam sejarah militer suatu negara, seperti hari kemerdekaan atau ulang tahun lembaga militer. Ini membantu melestarikan dan merayakan tradisi serta nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh angkatan bersenjata.
- Meningkatkan Semangat Nasionalisme: Parade militer dapat membangkitkan rasa persatuan dan nasionalisme di antara warga negara. Melihat para prajurit yang gagah berbaris dengan bangga dapat menginspirasi rasa cinta tanah air dan keinginan untuk melindungi negara.
- Diplomasi dan Hubungan Internasional: Parade militer juga dapat digunakan sebagai alat diplomasi. Mengundang delegasi dari negara lain untuk menghadiri parade dapat memperkuat hubungan bilateral dan menunjukkan komitmen terhadap kerja sama internasional.
Tradisi di Berbagai Sistem Pemerintahan
Yang menarik, parade militer bukan hanya menjadi ciri khas negara-negara demokrasi. Bahkan negara-negara monarki seperti Inggris dan Jepang, serta rezim totaliter seperti Tiongkok dan Korea Utara, juga rutin mengadakan parade militer. Perbedaan terletak pada tujuan dan pesan yang ingin disampaikan.
- Demokrasi: Di negara-negara demokrasi, parade militer seringkali dilakukan dengan lebih transparan dan melibatkan partisipasi publik yang lebih besar. Tujuan utamanya adalah untuk merayakan sejarah, menunjukkan kekuatan, dan meningkatkan semangat nasionalisme.
- Monarki: Di negara-negara monarki, parade militer seringkali dikaitkan dengan upacara kerajaan dan menjadi simbol legitimasi kekuasaan raja atau ratu.
- Totaliter: Di negara-negara dengan rezim totaliter, parade militer seringkali digunakan sebagai alat propaganda untuk memamerkan kekuatan pemerintah dan menanamkan rasa takut pada masyarakat.
Parade Militer AS dalam Konteks Global
Parade militer yang diadakan di AS, meskipun jarang dilakukan di masa perdamaian, sebenarnya tidak terlepas dari tradisi global ini. Ini adalah cara bagi AS untuk menunjukkan kekuatan militernya kepada dunia, merayakan sejarahnya, dan membangkitkan rasa bangga nasional.
Meskipun ada perdebatan mengenai manfaat dan biaya dari mengadakan parade militer, tidak dapat dipungkiri bahwa parade ini merupakan bagian dari sejarah dan budaya militer di banyak negara di seluruh dunia.