Bantuan PBB untuk Gaza Terhambat: Ribuan Truk Masuk, Distribusi Belum Merata - Tekanan ke Israel Meningkat

Gaza, Palestina – PBB mengungkapkan kekecewaan mendalam karena bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan belum dapat didistribusikan secara efektif kepada warga Gaza, meskipun puluhan truk bantuan telah memasuki wilayah tersebut dalam dua hari terakhir. Hal ini terjadi di tengah meningkatnya tekanan internasional terhadap Israel untuk mempermudah akses bantuan ke Gaza.
Menurut pernyataan dari Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA), tim di lapangan menghadapi berbagai kendala yang menghambat distribusi bantuan secara merata. Kendala-kendala ini mencakup kerusakan infrastruktur yang parah akibat konflik, kurangnya keamanan, serta birokrasi yang rumit dalam proses izin dan koordinasi.
“Kami telah menyaksikan masuknya 93 truk bantuan dalam dua hari terakhir, yang merupakan langkah positif. Namun, ini hanyalah permulaan. Kebutuhan di Gaza sangat besar, dan kami harus memastikan bahwa bantuan ini sampai ke mereka yang paling membutuhkan dengan cepat dan efisien,” kata Martin Griffiths, Koordinator Kemanusiaan PBB, dalam sebuah konferensi pers.
Israel, yang telah melakukan operasi militer di Gaza setelah serangan Hamas pada 7 Oktober, membantah adanya hambatan sistematis dalam penyediaan bantuan. Pejabat Israel menyatakan bahwa mereka bekerja sama dengan PBB dan organisasi kemanusiaan lainnya untuk memastikan bantuan dapat masuk ke Gaza, tetapi menekankan bahwa mereka harus menjaga keamanan dan mencegah bantuan tersebut jatuh ke tangan Hamas.
Namun, kritik terhadap Israel terus meningkat. Banyak negara dan organisasi internasional menyerukan agar Israel mempermudah akses bantuan ke Gaza dan memungkinkan lebih banyak bantuan masuk ke wilayah tersebut. Mereka juga menyoroti kondisi kemanusiaan yang mengerikan di Gaza, di mana ratusan ribu orang mengungsi dan kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan.
Situasi ini semakin diperburuk oleh kerusakan infrastruktur yang meluas, termasuk rumah sakit, sekolah, dan jaringan listrik. Kehilangan akses ke air bersih dan sanitasi yang memadai meningkatkan risiko penyakit dan wabah.
PBB memperkirakan bahwa lebih dari 1,7 juta orang di Gaza membutuhkan bantuan kemanusiaan. Mereka mendesak masyarakat internasional untuk meningkatkan dukungan finansial dan logistik untuk operasi bantuan di Gaza, serta menekan semua pihak yang terlibat untuk melindungi warga sipil dan memfasilitasi akses bantuan.
“Kami membutuhkan tindakan segera untuk mencegah bencana kemanusiaan yang lebih besar di Gaza. Warga Gaza berhak mendapatkan bantuan yang mereka butuhkan untuk bertahan hidup,” tegas Griffiths.
Dampak pada Warga Gaza
Keterlambatan distribusi bantuan ini berdampak langsung pada kehidupan warga Gaza. Kekurangan makanan dan air bersih menyebabkan malnutrisi dan dehidrasi, terutama di kalangan anak-anak dan orang tua. Kondisi medis yang memburuk juga menjadi masalah serius karena kurangnya akses ke layanan kesehatan yang memadai.
Selain itu, ketidakpastian dan ketakutan terus menghantui warga Gaza. Serangan udara dan tembakan artileri masih sering terjadi, memaksa banyak orang untuk mengungsi dari rumah mereka dan mencari perlindungan di tempat-tempat yang lebih aman.