Tragedi di Rafah: 27 Warga Palestina Tewas dalam Insiden Penembakan oleh Pasukan Israel di Dekat Pusat Bantuan

Rafah, Gaza – Sebuah tragedi menyelimuti Rafah, wilayah paling selatan Gaza, ketika 27 warga Palestina tewas dalam insiden penembakan yang diduga dilakukan oleh pasukan Israel. Para korban dilaporkan tengah berusaha mengumpulkan bantuan kemanusiaan di dekat sebuah pusat distribusi bantuan ketika peristiwa itu terjadi.
Kementerian Kesehatan Gaza menyatakan bahwa jumlah korban tewas terus bertambah seiring berjalannya waktu, dan puluhan lainnya dilaporkan luka-luka. Insiden ini memicu kemarahan dan kecaman luas dari berbagai pihak, baik di dalam maupun di luar Palestina.
Menurut laporan dari saksi mata di lokasi kejadian, sejumlah warga Palestina berkerumun di sekitar truk bantuan yang baru tiba. Tiba-tiba, suara tembakan terdengar, dan kekacauan pun pecah. Para warga berusaha menyelamatkan diri, namun banyak yang terkena tembakan dan gugur di tempat.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) merespons insiden tersebut dengan menyatakan bahwa mereka sedang menyelidiki “detail dari insiden tersebut.” Namun, pernyataan tersebut tidak meredakan kemarahan publik yang menuntut pertanggungjawaban atas kematian warga sipil yang tidak bersalah.
Konteks Konflik yang Memburuk
Insiden ini terjadi di tengah memburuknya situasi kemanusiaan di Gaza. Sejak dimulainya konflik antara Israel dan Hamas pada Oktober 2023, lebih dari 30.000 warga Palestina telah tewas, dan jutaan lainnya terpaksa mengungsi dari rumah mereka. Rafah, yang kini menjadi tempat berlindung bagi lebih dari 1,4 juta warga Palestina yang mengungsi, semakin menjadi titik fokus perhatian karena kekurangan makanan, air, dan obat-obatan yang parah.
Organisasi-organisasi kemanusiaan internasional telah berulang kali memperingatkan tentang risiko bencana kemanusiaan di Rafah, dan mendesak semua pihak untuk melindungi warga sipil dan memastikan akses bantuan kemanusiaan yang aman dan tidak terhalang.
Kecaman Internasional
Berbagai negara dan organisasi internasional telah mengecam keras insiden penembakan di Rafah. PBB menyerukan penyelidikan menyeluruh dan independen untuk mengungkap fakta-fakta yang sebenarnya dan memastikan pertanggungjawaban bagi para pelaku.
“Kehilangan nyawa warga sipil, terutama mereka yang berusaha mendapatkan bantuan kemanusiaan, adalah hal yang tidak dapat diterima,” kata seorang juru bicara PBB. “Kami mendesak semua pihak untuk menghormati hukum humaniter internasional dan melindungi warga sipil.”
Insiden ini semakin memperburuk ketegangan antara Israel dan Palestina, dan meningkatkan kekhawatiran tentang kemungkinan eskalasi konflik yang lebih luas.
Dampak pada Bantuan Kemanusiaan
Insiden ini juga menimbulkan kekhawatiran tentang dampak pada penyaluran bantuan kemanusiaan ke Gaza. Banyak organisasi bantuan yang kini enggan untuk beroperasi di Rafah karena risiko keamanan yang tinggi. Hal ini dapat memperburuk krisis kemanusiaan di wilayah tersebut.
Diperlukan tindakan segera dari komunitas internasional untuk menghentikan kekerasan, memastikan akses bantuan kemanusiaan yang aman, dan mencari solusi politik yang berkelanjutan untuk konflik Israel-Palestina.