Ketakutan di Harvard: Mahasiswa Yahudi Asing Merasa Tidak Aman Setelah Ancaman Trump

Cambridge, Massachusetts – Suasana di kampus Harvard yang dulunya penuh semangat kini diwarnai kekhawatiran dan ketidakpastian. Beberapa mahasiswa Yahudi asing di universitas bergengsi ini merasa terancam dan tidak aman setelah pernyataan kontroversial mantan Presiden AS, Donald Trump.
Nomia Iqbal dari BBC berkesempatan mewawancarai sejumlah mahasiswa yang merasakan dampak langsung dari retorika Trump. Mereka menceritakan pengalaman mereka, mulai dari meningkatnya insiden anti-Semit di kampus hingga kekhawatiran akan keselamatan pribadi mereka.
Dari Zona Konflik ke Zona Konflik Lain
Salah seorang mahasiswa, yang memilih untuk tidak disebutkan namanya, menggambarkan situasinya sebagai "keluar dari satu zona konflik untuk memasuki zona konflik lain." Ia menjelaskan, "Saya meninggalkan negara asal saya karena perang dan ketidakstabilan, berharap untuk menemukan tempat yang aman untuk belajar dan berkembang. Namun, sekarang saya merasa seperti berada di tengah-tengah pertengkaran politik yang sengit dan tidak tahu harus berbuat apa."
Ancaman Trump dan Dampaknya
Pernyataan Trump yang mengkritik Harvard dan universitas-universitas lain atas dugaan bias anti-Israel telah memicu gelombang kecemasan di kalangan mahasiswa Yahudi. Mereka khawatir bahwa pernyataan tersebut dapat memicu tindakan kekerasan atau diskriminasi terhadap mereka. Beberapa mahasiswa bahkan mempertimbangkan untuk berhenti kuliah dan kembali ke negara asal mereka.
"Saya merasa seperti menjadi target," kata seorang mahasiswi asal Israel. "Saya tidak bisa lagi merasa aman di kampus. Saya takut berjalan sendirian di malam hari dan khawatir akan bagaimana orang lain memandang saya."
Dukungan dari Universitas dan Komunitas
Universitas Harvard telah mengeluarkan pernyataan yang mengecam anti-Semitisme dan menyatakan dukungan penuh kepada mahasiswa Yahudi. Kampus juga telah meningkatkan keamanan dan menyediakan layanan konseling bagi mereka yang membutuhkan. Selain itu, komunitas Yahudi di Cambridge dan Boston juga menawarkan dukungan dan solidaritas kepada mahasiswa.
Tantangan yang Dihadapi Mahasiswa Yahudi
Mahasiswa Yahudi di Harvard menghadapi berbagai tantangan, termasuk meningkatnya insiden anti-Semit, tekanan politik, dan diskriminasi. Mereka juga merasa terpecah antara identitas mereka sebagai mahasiswa dan identitas mereka sebagai orang Yahudi.
"Saya mencintai Harvard dan saya bangga menjadi mahasiswa di sini," kata seorang mahasiswa asal Argentina. "Namun, saya juga merasa bertanggung jawab untuk membela komunitas saya dan melawan anti-Semitisme."
Masa Depan yang Tidak Pasti
Masa depan mahasiswa Yahudi di Harvard masih belum pasti. Namun, mereka tetap bertekad untuk bertahan dan memperjuangkan hak mereka untuk merasa aman dan diterima di kampus. Mereka berharap bahwa universitas dan masyarakat secara keseluruhan akan mengambil tindakan untuk mengatasi anti-Semitisme dan menciptakan lingkungan yang inklusif bagi semua.
Situasi ini menjadi pengingat akan pentingnya toleransi, pemahaman, dan dialog antaragama dan budaya. Mahasiswa Yahudi di Harvard telah menunjukkan ketahanan dan keberanian dalam menghadapi kesulitan. Mereka adalah contoh inspirasi bagi kita semua.